Irama Alam - Pernahkah kau sekali-sekali menghayati suara-suara yang dihasilkan alam (soundscape), seperti suara gesekan dedaunan ditiup angin, gemericik air mengalir, suara ombak, suara tiupan angin kencang, suara gemuruh hujan, halilintar, dan lain sebagainya. Pernahkan kau merasakan kicauan burung dan suara binatang lainnya menjadi nada-nada indah dalam perjalanan alam yang semakin renta ini. Kalau kita dengarkan secara seksama suara-suara itu bila terjalin akan menjadi sebuah harmoni indah sebagai kidung alam untuk didengarkan, ditelaah, dihayati, dimengerti, lalu disenandung oleh anak manusia untuk menghiasi kehidupan ini.
Musik tidak lahir begitu saja sejalan dengan kehidupan manusia. Musik lahir dari alam dan direspon oleh manusia itu sendiri. Ia dijadikan sebagai tembang indah untuk menemani perjalanan sekaligus menjadi petunjuk terhadap kejujuran dari apa yang ia rasakan. Lalu tentang kejujuran, adalah sebuah isyarat yang dipintal benang-benang keindahan lalu dibahasakan oleh nada-nada bersama waktu. Di situlah kita menengadah dan melihat bahwa musik adalah sebuah perjalanan sejarah jiwa untuk menggugat segala bentuk kebodohan dan kebohongan dalam lakon dunia anak manusia.
Alam adalah wadah lakon manusia yang mencoba menafsir kepercayaan, tujuan hidup, baik dan burk sebuah pertunjukan fana. Pada panggungnya dihiasi tawa, tangis, susah, senang, emnderita, bahagia, lalu semua itu mengalir bersama musik sesuai naskah alam yang tersadur dalam bingkai kehidupan. Sebenarnya tidak ada yang baik dan buruk dalam bahasa alam, begitu juga dengan musik. Yang ada hanyalah antara cocok dan tidak cocok, sehingga tidak baik menurut pandangan manusia.
Alam bersama musiknya tidak akan pernah baik bila kita hanya menafsirkan naskah tersebut sebatas pemuas tuntutan jiwa akan keindahan. Namun kita akan merasakan sebuah ketenangan yang membawa pada keindahan ketika kita mencernanya sebagai sebuah kehidupan. Tentunya hal ini terletak bagaimana kita memandang sebuah musik dan alam, sehingga menjadi sebuah harmoni indah dalam kehidupan.
Jangan pernah mencerna musik sebatas produk manusia, namun kita harus menempatkannya sebagai sebuah bagian dari kehidupan dalam alam itu sendiri. Jadi dalam alam ada musik dan di dalam musik ada kehidupan, dan dalam kehidupan itulah kita bermain dalam tarian jiwa yang membelai segala dahaga keakuan sampai ia menenangkan. Jadi antara alam, musik, kehidupan, dan manusia adalah sebuah jalinan panjang yang tiada berbatas untuk ditafsir kegala kesempatan pemikiran dan kearifan yang bisa menyesatkan. Hanya dengan cinta dan ketulusan manusia dapat menikmatinya.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.