Skip to main content

follow us

Berbicara mengenai tradisi musik kebanyakan kita membicarakan sebuah strategi pengembangan, baik mengenai arah dan target yang dituju, maupun berbicara bentuk baru yang masih mempunyai kekhasan budaya masyarakat pemilik tradisi musik tersebut. Tentunya hal ini tidak terlepas dalam konsep penataan pembangunan budaya dan keterlibatan tradisi tersebut dalam sebuah karya seni. Semua ini karena kita tidak mau lagi terpedaya dengan konsep dan pemikiran yang terlalu muluk namun nihil dalam pencapaian. Namun perlu kita pertanyakan lagi, apakan kita hanya melanjutkan ketidak jelasan cita-cita walau dalam wajah yang berbeda? Saya rasa itu yang sangat berbahaya, karena kalau begitu ternyata kita masih berkeliaran dalam frame kebodohan yang sebenarnya tidak kita sadari.

Saya tidak akan berbicara bagaimana arah perkembangan itu secara teoritik dalam lingkup global, karena itu semua akan mudah anda dapati dalam buku-buku para ahli. Tinggal bagaimana anda menyesuaikan dan menerapkannya dalam perkembangan musik tradisi di tempat anda masing-masing. Saya hanya akan mengulas kerangka penciptaan musik tradisi secara singkat, karena ini sangat berhubungan dengan bentuk musik tradisi yang baru, yang saya kira tidak terlalu jauh meninggalkan akarnya. Sebelumnya saya mohon maaf kepada para ahli kalau saya lancang membicarakan ini dengan segala kekurangannya. Saya mengharap masukan yang membangun untuk perkembangan pengetahuan dan musik tradisi sehingga kita masih dapat melihat kekhasan dari musik tersebut dan tidak menghilangkan kandungan nilai budaya yang ada sebelumnya.

Bahasan ini bermula dari pertanyaan kawan-kawan yang berkecimpung dalam musik tradisi (kreasi yang berangkat dari tradisi). Mereka mempertanyakan bagaimana sesungguhnya ideal bentuk musik kreasi yang berangkat dari musik tradisi. Artinya agar jangan sampai kita kehilangan jejak karena hilangnya kekhasan tradisi yang melekat dalam musik itu sendiri. Suatu pertanyaan dari perjalanan berkesenian seorang seniman, yang dapat membuat terlena sekaligus menjerumuskannya dalam jurang kebingungan karena kaburnya penafsiran.

Menanggapi pertanyaan tadi, saya hanya berkata semua bentuk kreatifitas dari karya seni adalah ideal kalau kita pandang dari sudut estetik (nilai keindahan). Sementara kandungan nilai tradisi dalam sebuah karya mutlak harus ada dalam bentuk statis (apa adanya) dan dinamis (berkembang). Namun yang perlu kita batasi adalah perkembangan yang terlalu jauh. Untuk itu kita harus mempunyai patokan dalam berkarya, maksudnya merujuk pada kerangka penciptaan dengan melihat posisi musik dalam sebuah budaya masyarakat.

Sekarang marilah kita bicarakan kerangka penciptaan secara sederhana. Secara singkat kerangka penciptaan adalah sebuah desain dasar yang terstruktur sebagai pedoman langkah untuk melakukan penciptaan. Kerangka mengandung ide, konsep, pengumpulan bahan (observasi), pengolahan bahan (pembentukan karya), evaluasi dan kemasan (finishing).
  1. Ide
  2. Konsep
  3. Pengumpulan Bahan (Observasi)
  4. Pengolahan Bahan (Pembentukan Karya)
  5. Evaluasi danKemasan (finishing)

You Might Also Like:

Newest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar